Jumaat, 2 Mac 2012

ombak vs ombak


HAFALAN SHALAT DELISA

Heboh di Malaysia membincangkan isu ombak rindu. Kali ini kita akan belajar daripada ‘ombak’ di Indonesia. Saya nak bawa kita belajar dengan anak berumur 6 tahun bernama Delisa yang tinggal di Desa Lhok Nga, terletak tidak jauh dari bibir pantai Aceh, hidup bersama kedua orang tua dan tiga kakaknya, hendak melakukan ujian praktikal hafalan solat (alah macam kita kecil-kecil dulu). Saat itu, gempa hebat dirasakan Delia dan seluruh warga Aceh.

Tidak hanya gempa, tsunami kemudian menyusul meluluh lantakkan desa-desa di sepanjang bibir pantai, menghempaskan benda-benda dihadapannya. Delisa merupakan salah satu anak yang menjadi mangsa bencana tersebut. Dengan tubuh yang terluka parah, Delisa berhasil diselamatkan oleh seorang prajurit bernama Smith, setelah berhari-hari pengsan di cadas bukit.
Luka parah di kaki kanan, membuat Delisa pasrah kakinya dipotong. Sang ayah yang melakukan pencarian selama berhari-hari, akhirnya dapat menemukan Delisa. Sementara itu ibunya belum ditemukan dan tiga orang kakaknya diketahui telah meninggal.

Lakonan Reza ini patut mendapat ‘thumb up’, senario dan kisah dramatik yang dibangun dalam film ‘Hafalan Shalat Delisa’ benar-benar sangat menyentuh. Lebih menyentuh sifat manusiawi yang sebelum ini rakyat Malaysia disentuh ‘nafsu’ Ombak Rindu. Selamat menonton.


anak sekecil itu berkelahi dengan waktu

demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal

Tiada ulasan: