Khamis, 28 April 2011

Pernahkah Kau Teringat...


Syukur alhamdulillah... terima kasih Ya Allah...kerana telah memberi kesempatan masa untuk mencoretkan sesuatu yang penuh bermakna kali ini...Sebulan tidak menulis sesuatu... Rindu rasanya... Malam ini kugagahkan diri juga berkongsi kisah yang begitu mendalam bagi diri ini...
Selama 4 hari berada di wad menemani Aisya Humaira' hati ini sering menangis mengingatkan pengorbanan ibu  yang telah membesarkan kita tanpa pernah kenal erti jemu... Setiap malam sebelum tidur, aku memandang ibu-ibu yang berjaga sepanjang malam melayani karenah anak-anak yang sedang dalam kesakitan.. Tidak terkeluar daripada mulut mereka rasa letih sekalipun...  Tidur di sisi anak di kerusi sepanjang malam... di katil yang kecil berkongsi bersama anak sambil mendakap anak-anak yang merengek meminta didakap... menangis berteriak bagai orang gila apabila anaknya terkena demam tarik.. dan macam-macam lagi... sedih...dan sayu sekali... Sayangnya mereka terhadap anak-anak mereka tidak dapat digambarkan... Aku juga merasainya...sesuatu yang belum pernah kurasakan selama ini... Kasih...sayang...cinta... pada seseorang yang bergelar anak...Namun, bagaimana ya...adakah kita mampu untuk melakukan hal yang seumpama itu kepada ibu kita... Tanyalah HATI kita...


Pernahkah Kau Teringat...

 pernahkah kamu teringatkan ibu kamu ?
ketika kamu sedang belajar , makan , tidur ataupun kerja ?
pernahkan kau teringatkan ibu ?

yang pada hakikatnya sentiasa risaukan kamu ,
yang sentiasa mendoakan kesejahteraan dan keselamatan kamu
tidak kira kamu buat apa sekalipun ,
ibu sentiasa teringatkan kamu .


TAPI !
adakah kamu teringatkan ibu ?
ketika kamu sedang belajar ?
adakah kamu ada terfikir "aku akan berusaha sampai berjaya untuk ibu " ? ADA ??
atau sebenarnya "aku akan berusaha untuk dapatkan RM 500 "

ada kamu terfikir makanan yang kamu makan setiap hari
dari sarapan pagi sehingga lah makan malam itu
adalah hasil segala titik peluh ibu yang bekerja ?
ibu yang sentiasa menyuapkan kamu ketika kamu masih kecil ,
pernahkah kamu ucapkan TERIMA KASIH IBU kepada ibu setelah selesai makan ?

dan ketika kamu hendak tidur ,
pernahkan kamu ucapkan " selamat malam ibu " ?
ataupun kalau tidak pun kamu cium ibu ,
man lah kita tahu yang ciuman anak itu adalah ciuman buat kali terakhir untuknya .

ketika kamu sakit , demam ,
ibu ah yang sentiasa menjaga kamu ,
siang malam ,
sanggup tidak hadir ke kerja
semata - mata mahu menjaga kamu ,
mengurut badan kamu , menyelimutkan kamu
betapa besarnya kasih sayang ibu terhadap kamu .

selama 9 bulan kamu di dalam perut ibu ,
ibu tidak pernah rasa menyusah semasa mengandungkan kamu ,
malah ibu semakin tidak sabar untuk melihat kamu ,
lahir di dunia ini ,
akan ibu jaga kamu baik - baik sehingga kamu dewasa dan
tibalah masa nya kamu menjaga ibu !
dan sampailah tibanya ibu pergi buat selama-lamanya ,
kamu jagalah adik - adik kamu baik - baik ,
dan jangan lah kamu bersedih .
pemergian ibu ini adalah ketentuan Ilahi .
ibu hanya mahu anak ibu menjadi anak yang baik !
ibu tidak mahukan harta ,
ibu tidak mahukan wang ringgit ,
tapi cuma satu ibu mahukan ,

KAMU DOAKAN IBU MASUK SYURGA NAK !





BERBAKTI KEPADA KEDUA IBU BAPA
Oleh: Asy Syaikh Muhammad Jamil Zainu
1. Berbicaralah kamu kepada kedua orang tuamu dengan adab dan janganlah mengucapkan “Ah” kepada mereka, jangan hardik mereka, berucaplah kepada mereka dengan ucapan yang mulia.

2. Selalu taati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada sang Khalik.

3. Lemah lembutlah kepada kedua orangtuamu, janganlah bermuka masam serta memandang mereka dengan pandangan yang sinis.

4. Jagalah nama baik, kemuliaan, serta harta mereka. Janganlah engkau mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.

5. Kerjakanlah perkara-perkara yang dapat meringankan beban mereka meskipun tanpa diperintah. Seperti melayani mereka, belanja ke warung, dan pekerjaan rumah lainnya, serta bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu.

6. Bermusyawarahlah dengan mereka berdua dalam seluruh kegiatanmu. Dan berikanlah alasan jika engkau terpaksa menyelisihi pendapat mereka.

7. Penuhi panggilan mereka dengan segera dan disertai wajah yang berseri dan menjawab, “Ya ibu, ya ayah”. Janganlah memanggil dengan, “Ya papa, ya mama”, karena itu panggilan orang asing (orang-orang barat maksudnya –pent.).

8. Muliakan teman serta kerabat mereka ketika kedua orang tuamu masih hidup, begitu pula setelah mereka telah wafat.

9. Janganlah engkau bantah dan engkau salahkan mereka berdua. Santun dan beradablah ketika menjelaskan yang benar kepada mereka.

10. Janganlah berbuat kasar kepada mereka berdua, jangan pula engkau angkat suaramu kepada mereka. Diamlah ketika mereka sedang berbicara, beradablah ketika bersama mereka. Janganlah engkau berteriak kepada salah seorang saudaramu sebagai bentuk penghormatan kepada mereka berdua.

11. Bersegeralah menemui keduanya jika mereka mengunjungimu, dan ciumlah kepala mereka.

12. Bantulah ibumu di rumah. Dan jangan pula engkau menunda membantu pekerjaan ibumu.

13. Janganlah engkau pergi jika mereka berdua tidak mengizinkan meskipun itu untuk perkara yang penting. Apabila kondisinya darurat maka berikanlah alasan ini kepada mereka dan janganlah putus komunikasi dengan mereka.

14. Janganlah masuk menemui mereka tanpa izin terlebih dahulu, apalagi di waktu tidur dan istirahat mereka.

15. Jika engkau kecanduan merokok, maka janganlah merokok di hadapan mereka.

16. Jangan makan dulu sebelum mereka makan, muliakanlah mereka dalam (menyajikan) makanan dan minuman.

17. Janganlah engkau berdusta kepada mereka dan jangan mencela mereka jika mereka mengerjakan perbuatan yang tidak engkau sukai.

18. Jangan engkau utamakan istri dan anakmu di atas mereka. Mintalah keridhaan mereka berdua sebelum melakukan sesuatu karena ridha Allah tergantung ridha orang tua. Begitu juga kemurkaan Allah tergantung kemurkaan mereka berdua.

19. Jangan engkau duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka. Jangan engkau julurkan kakimu di hadapan mereka karena sombong.

20. Jangan engkau menyombongkan kedudukanmu di hadapan bapakmu meskipun engkau seorang pejabat besar. Hati-hati, jangan sampai engkau mengingkari kebaikan-kebaikan mereka berdua atau menyakiti mereka walaupun dengan hanya satu kalimat.

21. Jangan pelit dalam memberikan nafkah kepada kedua orang tua sampai mereka mengeluh. Ini merupakan aib bagimu. Engkau juga akan melihat ini terjadi pada anakmu. Sebagaimana engkau memperlakukan orang tuamu, begitu pula engkau akan diperlakukan sebagai orang tua.

22. Banyaklah berkunjung kepada kedua orang tua, dan persembahkan hadiah bagi mereka. Berterimakasihlah atas perawatan mereka serta atas kesulitan yang mereka hadapi. Hendaknya engkau mengambil pelajaran dari kesulitanmu serta deritamu ketika mendidik anak-anakmu.

23. Orang yang paling berhak untuk dimuliakan adalah ibumu, kemudian bapakmu. Dan ketahuilah bahwa surga itu di telapak kaki ibu-ibu kalian.

24. Berhati-hati dari durhaka kepada kedua orang tua serta dari kemurkaan mereka. Engkau akan celaka dunia akhirat. Anak-anakmu nanti akan memperlakukanmu sama seperti engkau memperlakukan kedua orangtuamu.

25. Jika engkau meminta sesuatu kepada kedua orang tuamu, mintalah dengan lembut dan berterima kasihlah jika mereka memberikannya. Dan maafkanlah mereka jika mereka tidak memberimu. Janganlah banyak meminta kepada mereka karena hal itu akan memberatkan mereka berdua.

26. Jika engkau mampu mencukupi rezeki mereka maka cukupilah, dan bahagiakanlah kedua orangtuamu.

27. Sesungguhnya orang tuamu punya hak atas dirimu. Begitu pula pasanganmu (suami/istri) memiliki hak atas dirimu. Maka penuhilah haknya masing-masing. Berusahalah untuk menyatukan hak tersebut apabila saling berbenturan. Berikanlah hadiah bagi tiap-tiap pihak secara diam-diam.

28. Jika kedua orang tuamu bermusuhan dengan istrimu maka jadilah engkau sebagai penengah. Dan pahamkan kepada istrimu bahwa engkau berada di pihaknya jika dia benar, namun engkau terpaksa melakukannya karena menginginkan ridha kedua orang tuamu.

29. Jika engkau berselisih dengan kedua orang tuamu di dalam masalah pernikahan atau perceraian, maka hendaknya kalian berhukum kepada syari’at karena syari’atlah sebaik-baiknya pertolongan bagi kalian.

30. Doa kedua orang itu mustajab baik dalam kebaikan maupun doa kejelekan. Maka berhati-hatilah dari doa kejelekan mereka atas dirimu.

31. Beradablah yang baik kepada orang-orang. Siapa yang mencela orang lain maka orang tersebut akan kembali mencelanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela kedua orang tuanya dengan cara dia mencela bapaknya orang lain, maka orang tersebut balas mencela bapaknya. Dia mencela ibu seseorang, maka orang tersebut balas mencela ibunya.” (Muttafaqun ‘alaihi).

32. Kunjungilah mereka disaat mereka hidup dan ziarahilah ketika mereka telah wafat. Bershadaqahlah atas nama mereka dan banyaklah berdoa bagi mereka berdua dengan mengucapkan,

“Wahai Rabb-ku ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Waha Rabb-ku, rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah merawatku ketika kecil”.